September 5, 2011

Tips Mencetak Anak Genius

Tips mencetak anak genius

a. Jadikan rumah sebagai pusat pendidikan
Rumah adalah tempat pendidikan pertama bagi anak. Jika rumah mampu membangun pondasi pendidikan yang kokoh bagi anak, maka perkembangan anak berjalan dengan cepat. Pendidikan yang menggugah semangat, memompa potensi, dan melecutkan prestasi.
Rumah semacam ini menjadi
universitas sakti bagi anak-anak, karena akan mempercerpat proses pendidikan formal di lembaga sekolah. Mereka cepat menyerap ilmu pengetahuan dengan sikap krisis dan sistematis, mampu mengeksplorasi materi yang disampaikan guru secara maksimal, dan mendialogkan dengan teman-teman lingkungan, serta alam untuk membuktikan kebenaran sebuah pengetahuan.

b. Melatih membaca dan menulis sejak dini
Membaca adalah jendela pengetahuan. Menulis adalah menggoreskan dan mengabadikan ilmu pengetahuan agar menjadi peradaban paling agung di muka bumi.
Orang tua harus melatih anaknya untuk mampu membaca dalam usia sedini mungkin. Dengan mengajari anaknya huruf abjad dari A-Z, mendorong anak menghafalkannya secara bertahap, menyusunnya menjadi satu kalimat, mengulang-ulang, dan menyuruhnya membaca secara terus menerus.

c. Melatih berhitung sejak kecil
Berhitung merupakan salah satu pengetahuan pokok yang menjadi kebutuhan hidup. Anak dilatih dengan berhitung mulai dari 1-10, diulang-ulang, dijadikan kebiasaan, dan kadang-kadang dites untuk mengetahui daya ingat anak, serta beri anak soal-soal untuk dikerjakan.

d. Kuatkan memori dengan program hafalan
Menghafal bisa melancarkan otak. Ia mempunyai semangat berfikir ekstra, karena kebiasaan menghafal membawanya pada etos berfikir kuat. Otak kanan dan kiri dalam proses menghafalkan berjalan bersama secara seimbang dan sinergis.

e. Tanamkan mental otodidak
Prestasi keilmuan yang spektakuler lahir dari mental otodidak yang tinggi, mental yang biasa menjelajahi pemikiran, dan mental progresiif. Ia menciptakan metologi, konsep, teori, dan lompatan pemikiran yang sangat berbeda dengan pemikiran pada umumnya.

f. Perbanyak mendengar dan kurangi menonton televisi
Mendengar dengan menonton lebih baik mendengar. Mendengar membuat insting lebih peka, kritis, dan otak bermain cepat. Mentalitas orang yang menonton televisi, menjadi manja, pasf, dan apatis terhadap persoalan lain yang terjadi.

g. Ajak ke perpustakaan
Perpustakaan adalah tempat koleksi buku, majalah, koran, jurnal, dsb. Belajar di perpustakaan lebih cepat, informatif, bisa melintasi dan menjelajah ilmu, mengembara ke berbagai pemikiran, dan menyerap berbagai kecenderungan dan aliran.

h. Perbanyak cerita tokoh genius
Anak lebih tertarik dengan cerita daripada saran dan masukan verbalistik. Ceritakan orang-orang besar yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi anaknya untuk masa depan.

i. Ajak silaturahmi kepada orang-orang besar
Silaturahmi kepada orang-orang besar menambah ilmu, membukakan mata hati, menyadarkan perasaan, dan memprtajam pemikiran. Orang-orang besar di masa kecil akan membawa kekaguman pada dirinya dan membisikan jiwanya keinginan kuat untuk seperti mereka.

j. Berilah tantangan baru dan reward
Ketika ia sudah sukses dalam satu hal, cepat beri tantangan baru yang lebih besar agar ia tidak cepat puas, tidak sombong, dan merasa sudah di puncak. Orang tua perlu memberikan reward kepada anaknya yang berhasil dan berprestasi agar ia lebih bersemangat untuk menapaki tahap selanjutnya.

No comments:

Post a Comment

Di Atas Langit Masih Ada Langit.

Blog ini masih banyak kekurangan, maka kami mohon jika anda membaca entri kami sempatkan meninggalkan komentar.

Silahkan! Not SPAM, Not SARA

Terimakasih..